BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psikologi berasal dari
kata dalam bahasa Yunani Psychology
yang merupakan gabungan dan kata psyche
dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos
berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit
didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit
dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya.
Dalam beberapa dasawarsa ini
istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis. Beberapa
ahli mempelajari jiwa atau psikis dan gejala-gejala yang diakibatkan oleh
keberadaan psikis tersebut. Dimyati Mahmud (1989) menjelaskan bahwa manusia
menghayati kehidupan kejiwaan berupa kegiatan berfikir., berfantasi, mengingat,
sugestif, sedih dan senang, berkemauan dan sebagainya. Yang termasuk dalam
gejala kejiwaan adalah gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan (emosi),
gejala kehendak (konasi), dan geiala campuran (kombinasi).
Dalam Ensiklopedi Nasional
Indonesia Jilid 13 (1990) dinyatakan bahwa Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara
langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Psikologi merupakan disiplin
ilmu yang oleh sementara kalangan dianggap sebagai entitas dari representasi
keilmuan yang bersifat empiris-realistis sehingga hanya mungkin didekati dengan
pendekatan objektif. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungannya.
psikologi
pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam
bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku
yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Pada dasarnya
psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat
dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam proses pendidikan ini
ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah
tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru
yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek utama yang dibahas
dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran.
Kepribadian
adalah organisasi dinamis didalam individu yang terdiri dari sistem-sistem
psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Watak
(character) dan kepribadian (personality) adalah satu dan sama tapi dipandang
dari segi yang berlainan. Jika hendak mengadakan penilaian maka lebih tepat
dipakai istilah “watak”.
Temperamen
adalah gejala katakteristik yang bergantung pada faktor konstitusional dan
karenanya terutama berasal dari keturunan.
Kepribadian,
watak, temperamen berkaitan satu sama lain, ketiganya menyangkut diri
seseorang. Kepribadian berbicara mengenai sifat dan pembawaan yang khas, bila
penilaian yang mengarah pada dirinya sudah terbentuk , ini yang terutama
dimaksud dengan watak, temperamen biasanya ditentukan oleh struktur
fisik-biologis seseorang dan sifatnya tetap.
Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri,
atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Free online dictionary
(www.thefreedictionary.com) mencantumkan sikap sebagai a complex mental state
involving beliefs and feelings and values and dispositions to act in certain
ways. Sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan
perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu.
B.
Rumusan
Masalah
Pengertian sukap, sifat, tempramental, dan watak
(seputar tentang kepribadian).
C.
Tujuan
Memberikan penjelasan tentang Pengertian sukap, sifat,
tempramental, dan watak (seputar tentang kepribadian) .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kepribadian
1.
Pengertian kepribadian
Kepribadian
adalah organisasi dinamis didalam individu yang terdiri dari sistem-sistem
psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Kepribadian mlebih bersifat jiwa dari pada fisik.
Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang
menyebabkan munculnya konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku-perilaku
(Pervin & Cervone, 2010). Sedangkan kepribadian menurut Allport (dalam
Alwisol, 2009) adalah organisasi dinamik dalam sistem psikofisiologik seseorang
yang menentukan model penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya.
Menurut Feist & Feist (2008) kepribadian adalah
pola sifat (watak) dan sebuah karakter unik, yang memberikan konsisten
sekaligus individualitas bagi perilaku seseorang. Phares mendefinisikan
kepribadian sebagai pola yang khas dari pikiran, perasaan dan tingkah laku yang
membedakan orang yang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan
situasi (Kurniawaty, 2008).
Berbagai
definisi tentang kepribadian memiliki lima persamaan yaitu sebagai berikut
(Alwisol, 2009) :
1) Kepribadian
bersifat umum, maksudnya kepribadian menunjuk kepada sifat umum seseorang
berupa fikiran, kegiatan, dan perasaan yang berpengaruh secara sistematik
terhadap keseluruhan tingkah lakunya.
2) Kepribadian
bersifat khas, maksudnya kepribadian dipakai untuk menjelaskan sifat individu
yang membedakan seseorang dengan orang lain, semacam tandatangan atau sidik
jari psikologik, dan bagaimana individu berbeda dengan orang lain.
3) Kepribadian
berjangka lama, maksudnya kepribadian dipakai untuk menggambarkan sifat
individu yang awet, tidak mudah berubah sepanjang hayat. Perubahan kepribadian
biasanya bersifat bertahap atau akibat merespon sesuatu kejadian yang luar
biasa.
4) Kepribadian
bersifat kesatuan, maksudnya kepribadian dipakai untuk memandang diri sebagai
unit tunggal, struktur atau organisasi internal hipotetik yang membentuk
kesatuan dan konsistensi.
5) Kepribadian
dapat berfungsi baik atau buruk, maksudnya kepribadian adalah cara bagaimana
orang berada di dunia.
Berdasarkan beberapa
penyataan para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan
karakteristik khas yang membedakan setiap orang dan kecendrungan seseorang
dalam proses menyesuikan diri dengan lingkungan.
Menurut Jung (dalam
Alwisol, 2011) kepribadian adalah mencakup keseluruhan fikiran, perasaan dan
tingkah laku, kesadaran dan ketidak sadaran. Kepribadian membimbing orang untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal
kehidupan, kepribadian adalah kesatuan atau berpotensi membentuk kesatuan.
Ketika mengembangkan kepribadian, orang harus berusaha mempertahankan kesatuan
dan harmoni antar semua elemen kepribadian.
Kepribadian disusun oleh sejumlah sistem yang
beroperasi dalam tiga tingkat kesadaran, ego beroperasi pada tingkat sadar,
kompleks beroperasi pada tingkat tak sadar pribadi, dan asertip beroperasi pada
tingkat tak sadar kolektif. Di samping sistem-sistem yang terikat dengan daerah
operasinya masing-masing, terdapat sikap (introvert-ekstrovert) dan fungsi
(fikiran-perasaan-persepsi-intuisi) yang beroperasi pada semua tingkat
kesadaran. Juga ada self yang menjadi pusat kepribadian.
Eysenck (dalam
Suryabrata, 2003) mengatakan bahwa kepribadian adalah jumlah keseluruhan pola
perilaku, baik yang aktual maupun potensial dari organisme yang ditentukan oleh
faktor bawaan dan lingkungan.
2.
Faktor yang mempengaruhi kepribadian
Kepribadian
akan berkembang dan mengalami perubahan-perubahan tetapi didalam perkembangan
itu makin terbentuk pola-pola yang khas, sehingga kepribadian menjadi ciri-ciri
yang unik bagi setiap individu.
Faktor
pengaruh :
a.
Faktor genetik
Faktor ini menuju kepada
ciri fisik setiap individunya, seperti fisik, bentuk wajah, tinggi badan,
gender.
b.
Faktor lingkungan
Faktor ini merupakan faktor
pembentuk kepribadian seseorang karna lingkungan merupakan tempat seseorang itu
bergaul dan hidup bermasyarakat.
3.
Tipe kepribadian
a.
eksterovernt, tipe kepribadian ini meiliki ciri, yaitu
sorangnya supel, mudah bergaul dapat cepat menyesuaikan dengan tempat baru,
suka pesta, punya banyak teman, memerlukan kegembiraan dan ceroboh sehingga
prasaan dan pikiranya dipengaruhi oleh luar dirinya.
b.
Introvernt,
kebalikan dari sikap ekstronvernt sikap ini lebih senang dengan perasaanya
sendiri, tampil dengan muka pendiam dan penuh pemikiran, tidak mempunyai banyak
teman dan sulit berhubungan dengan orang baru, suka bekerja sendiri
dibandingkan kelompok dan kosentrasi lebih senang jika suasana sunyi.
B. Sikap
1.
Pengertian sikap
Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan
persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude.
Attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu
kecenderungan untuk bereaksi terhadap suatu perangsang atau situasi yang
dihadapi. Menurut kamus bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwodarminto pengertian
sikap adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan berdasarkan norma-norma
yang ada di masyarakat dan biasanya norma agama.
Sikap adalah tingkah laku manusia yang dapat dinilai orang lain dalam
keidupan sehari-hari , dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Sikap adalah pernyataan evaluatis terhadap objek, hal
ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Sikap mempunyai tiga
komponen utama, yaitu kesadaran, perasaan dan perilaku. Secara umum sikap (attidute) adalah perasaan, pemikiran dan
kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-
aspek tertentu dalam sikap.
Sikap merupakan bentuk evaluasi atau reaksi terhadap
suatu objek, memihak atau tidak memihak merupakan keteraturan dalam perasaan
(afeksi). Pemikiran (kognisi) dan presdiponsisi tindakan (konasi) seseorang
terhadap suatu aspek di lingkungan sekitar
Secara
garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan
dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon
sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
2.
Ciri-ciri sikap
a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajar
sepanjang perkembangan itu dalam hubungannya dengan obyeknya.
b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan
sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan
syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.
c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan
tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk,
dipelajari, atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek tertentu yang dapat
dirumuskan dengan jelas.
d. Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat
alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan- kecakapan atau
pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
3.
komponen sikap
a.
Kognitif, berkaitan dengan apa yang dipelajari,
tentang apa yang diketahui tentang suatu objek.
b.
Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang
berkaitan dengan perasaan ( bagaimana perasaan tentang objek)
c.
Pesikomotorik atau konatif, yakni perilaku yang dapat
dilihat melaui tindakan
4.
Tingkatan sikap
a.
Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan (obyek)
b.
Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, memberikan sesuatu dan menyelesaikan
tugas adalah suatu induksi dari sikap.
c.
Menghargai (valuting)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
adalah suatu induksi sikap.
d.
Bertanggung jawab (responsile)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
5.
Bentuk-bentuk sikap
a.
Sikap positif
Sikap positif adalah perwujudan nyata dari suatu jiwa yang terutama
memperhatikan hal-hal yang positif. Ini adalah suasana jiwa yang lebih
mengutamakan kegiatan kreatif dari kegiatan yang menjemukan, kegembiraan dari
pada kesedihan, harapan dari pada keputusasaan. Bila sesuatu terjadi sehingga
membelokan fokus mental seseorang kearah negatif. Kmereka yang positif
mengetahui bahwa guna memulihkan dirinya, penyesuaian harus dilakukan, karna
sikap hanya dapat dipertahankan dengan kesabaran.
Cerminan sikap positif :
1)
Merupakan suatu yang indah dan membawa seseorang untuk
selalu dikenang, dihargai, dan dihormati.
2)
Mengatakan bahwa seseorang yang memiliki kepercayaan
diri bahwa ia patut dikenal dan diketahui
3)
Mengatakanya bukan hanya dari ekspresi wajah tapi juga
melalui bagaimana cara ia berbicara, berjumpa orang lain dan cara ia menghadapi
masalah.
b.
Sikap negatif
Sikap negatif harus dihindari karna sikap negatif dapat membawa
seseorang pada kesulitan diri dan kegagalan.
Cerminan sikap negatif :
1)
Lebih sering bermuka sedih
2)
Tidak ramah, tidak menyenangkan
3)
Dan tidak memiliki kepercayaan diri
Sikap dapat positif dan negatif, tetapi tidak
diantaranya. Ada banyak macam sikap positif dan negatif tapi tidak ada yang
namanya sikap positif-negatif.
6.
Fungsi sikap
a. Fungsi
instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat
Fungsi ini berkaitan
dengan sarana dan tujuan. Orang memandang sejauh mana obyek sikap dapat
digunakan sebagai sarana atau alat dalam rangka mencapai tujuan. Bila obyek
sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka orang akan
bersifat positif terhadap obyek tersebut. Demikian sebaliknya bila obyek sikap
menghambat pencapaian tujuan, maka orang akan bersikap negatif terhadap obyek
sikap yang bersangkutan.
b. Fungsi
pertahanan ego
Ini merupakan sikap
yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego atau akunya. Sikap
ini diambil oleh seseorang pada waktu orang yang bersangkutan terancam keadaan
dirinya atau egonya.
c. Fungsi
ekspresi nilai
Sikap yang ada pada
diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang
ada pada dirinya. Dengan mengekspresikan diri seseorang akan mendapatkan
kepuasan dapat menunjukkan kepada dirinya. Dengan individu mengambil sikap
tertentu akan menggambarkan keadaan sistem nilai yang ada pada individu yang
bersangkutan.
d. Fungsi
pengetahuan
Individu mempunyai
dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman-pengalamannya. Ini berarti bila
seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu obyek, menunjukkan tentang
pengetahuan orang terhadap obyek sikap yang bersangkutan.
7.
Faktor yang mempengaruhi sikap
a. Pengalaman
pribadi
Pengalaman pribadi
dapat menjadi dasar pembentukan sikap apabila pengalaman tersebut meninggalkan
kesan yang kuat. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi
tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
b. Pengaruh
orang lain yang dianggap penting
Individu pada umumnya
cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap
seseorang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh
keinginan untuk berafiliasi dan untuk menghindari konflik dengan orang yang
dianggap penting tersebut.
c. Pengaruh
kebudayaan
Kebudayaan dapat
memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya,
tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap
berbagai masalah.
d. Media
massa
Dalam pemberitaan surat
kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya
faktual disampaikan secara obyektif berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
e. Lembaga
pendidikan dan lembaga agama
Konsep moral dan ajaran
dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan.
Tidaklah mengherankan apabila pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.
f. Faktor
emosional
Kadang kala, suatu
bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai
sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan
ego.
C. Sifat
1.
Pengertian sifat
Sifat adalah kakteristik
pesikologis yang berasal dari dalam diri seseorang atau juga rupa dan keadaan
yang tampak pada suatu benda yang terlihat secara lahiriyah. Sifat adalah
sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh, sikap,
adat istiadat, nilai, emosi, etika, dan kekuasaan.
2.
Macam macam sifat manusia
a.
Supel dan mudah bergaul k. perfeksionis , helper, sopan
b.
Sombong l.
pesimis, kritis, pembohong
c.
Labil, bijaksana m. hard to pleas, setia
d.
Optimis, tempramental n.
terlalu sensitif, keras kepala
e.
Humoris o.
negatif attitude, pelit
f.
Kreatif p.
penyendiri, dermawan
g.
Minder q.
moody, bossy
h.
Cari perhatian r.
mandiri, jujur, berjiwa besar
i.
Pendendam s.
egois, pembangkang
j.
Sulit memaafkan t.
ambisius, rendah hat
D.
Tempramen
1.
Pengertian tempramen
Temperamen
adalah kombinasi sifat-sifat yang diwarisi dari orang tua kepada anak. Tidak
ada seorangpun yang tahu di mana letak temperamen, tetapi tampaknya ia ada di
suatu tempat dalam pikiran atau pusat emosi (sering dirujuk sebagai hati). Dari
sana, bersama-sama dengan ciri-ciri manusia lainnya, dihasilkan penampakan
dasar. Sebagaian besar dari kita lebih menyadari ekspresinya dari pada
fungsinnya.
Sedangkan temperamental sendiri menurut kamus besar
bahasa Indonesia adalah suatu kebiasaan atau sikap seseorang yang memiliki
kecenderungan keras, mudah marah, mudah emosi, dan tidak melihat situasi yang
ada, seringnya orang tersebut sensitif. Temperamental juga biasa disebut
seseorang atau sesuatu yang rentan terhadap perubahan seketika, dan dapat bereaksi
secara liar.
Sedangkan temperamental
sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu kebiasaan atau sikap
seseorang yang memiliki kecenderungan keras, mudah marah, mudah emosi, dan
tidak melihat situasi yang ada, seringnya orang tersebut sensitif.
Temperamental juga biasa disebut seseorang atau sesuatu yang rentan terhadap
perubahan seketika, dan dapat bereaksi secara liar
Kepribadian yang temperamental atau orang yang
mempunyai perilaku tempramanetal adalah sebuah kepribadian yang sama sekali
berbeda dengan orang yang emosional atau pemarah. Meskipun secara sekilas dalam
pandangan orang banyak ada hubungan yang menyatukan mereka, tetapi jika
ditinjau dari realitasnya dan secara ilmu psikologi, bukan seperti itu
realitasnya.
Kepribadian yang temperamental juga bukan kepribadaian
yang sensitif. Dan bagi setiap kepribadian ciri-ciri tertentu dan sisi-sisi
tertentu yang membedakanya dengan kepribadian yang lain. Kepribadian yang
temperamental adalah kepribadian yang ketika kita berinteraksi denganya kita
harus bersikap hati-hati.
2. Jenis-jenis
tempramental
a.
Sanguinis
Saunginis
berasal dari bahasa latin ‘sanguis’ artinya darah, tipe ini menggambarkan
tempramen yang hangat hidupnya berapi-api, pribadi ini merupakan pribadi yang
periang dan suka terpesona memiliki sifat ingin tahu yang tinggi, dan suka
keramaian. Berbicara keras apalagi jika tertawa.
b.
Melankonis
Melankonis
berasal dari bahasa Yunani ‘melankonia’ artinya empedu hitam, Yang melukiskan
kemurungan dan membebankan. Cepat aktif emosinya, cenderung berperasaa, tidak
memiliki banyak teman, hanya memikirkan dirinya sendiri.
c.
Kolerik
Kolerik berasal
dari bahasa Yunani yang berarti empedu kuning, tipe ini sedikit panas aktif dan
lekas bergerak. Ingin menguasai, cepat mengambil keputusan, tegas dan agresif,
keras dan tidak menaruh belas pada orang lain.
d.
Flegmatis
Flegmatis
berasal dari bahasa Yunani artinya lendir, ini menggambarkan tempramen yang
lembab dan dingin, tidak mau membuang tenaga, pasif, pasrah pda nasib, tenang
dan percaya diri, lambat bertindak, keras kepala, suka kompromi.
E.
Watak
1.
Pengertian watak
Watak
adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi perilaku, watak sendiri adalah
bawaan dari lahir. Watak sendiri bisa didik dan ubah, watak dan kepribadian
adalah sama dari segi pengertian tapi dipandang beda jika kita hendak menilai
seseorang, jika akan dinilai dari norma maka yang dipakai adalah watak namun
jika ingin menggambarkan keadaan seseorang maka lihatlah kepribadian sehari
harinya.
2.
Sembilan menggambarkan sifat asli atau watak
1) Perfeksionis
Orang dengan watak ini cenderung realistis, memiliki
suara hari yang peka dan memiliki prinsip yang amat kuat. Umumnya memiliki
idealisme yang tinggi.
2) Helper
Tipe ini cenderung orang yang peduli terhadap
lingkungan, suka menolong, peka terhadap kebutuhan orang lain, dan amat sangat
bersahabat.
3) Achiver
Orang dengan tipe ini adalah orang yang penuh
semangat, selalu hidup optimis, punya kepercayaan diri yang kuat, dan memiliki
visi atau arah yang akan dicapai. Umumnya orang-orang ini adalah motivator bagi
orang lain dilingkunganya.
4) Romantis
Orang dengan tipe ini adalah orang yang penuh
pengertian, peka terhadap perasaan dan pergaulan penuh kehangatan.
5) Observer
memiliki keinginan yang tinggi akan ilmu pengetahuan
memiliki keinginan yang tinggi akan ilmu pengetahuan
6) Quostioner
Tipe ini cenderung penuh tanggung jawab, setia pada
keluarga atau kelompok bisa disebut loyalitas, orangnya dapat dipercaya.
7) Adventurer
Tipe ini cenderung penuh semangat, lincaj, dan optimi.
Punya ambisi untuk menghasilkan sesuatu.
8) Asserter
Orang dengan tipe ini suka terus terang, langsung apa
adanya, memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
9) Peacemaker
Baik hati, mudah menerima, suka mendukung, dan menyatu
dengan lingkunganya.
Kesembilan
sifat itu tidak ada yang negatif, namun apabila orang terlalu dominan pada satu
sifat saja, maka yang terjadi adalah benturan sifat dengan sifat yang lain. Hal
ini yang harus kita mengerti ketika berhubungan dengan orang lain, baik itu
orang lain ataupun orang terdekat sekalipun.
3.
Perbedaan anatara watak, sifat, sifat dan tempramental
a) Sikap
Sikap adalah suatu perbuatan atau tingkah laku sebagi
reaksi atau respon terhadap suatu rangsangan, yang disertai dengan pendidiran
ataupun perasaan orang tersebut. singkatnya, sikap adalah hasil dari pengaruh
lingkungan.
Contoh : pak endang selalu marah-marah jika melihat
halamanya kotor. Pak amin bersikap acuh tak acuh terhadap persoalan yang
menyangkut keluarganya.
b) Sifat
Sifat merupakan ciri tingkah laku atau perbuatan yang
banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam diri seperti, pembawaa, minat,
konsitusi dan cenderung bersifat tetap atau stabil. Singkatnya, sifat merupakan
percampuran antara sifat pembawaan dan pengaruh lingkungan.
Contoh : si asep pemarah, sirosadi pembohong, sikokom
cengeng.
c) Tempramen
Tempramen adalah sifat-sifat jiwa yang sangat erat
hubunganya dengan konstitusi tubuh. Yang dimaksud konsitusi tubuh disini adalah
keadaan jasmani seseorang yang terlihat dalam hal-hal yang khas baginya,
seperti keadaan darah, pekerjaan kelenjar, pencemaran, pusat syaraf dan
lain-lain. Singkatnya tempramen hampir tempramen tidak dipengaruhi oleh
lingkungan.
Contoh : bu teti sering marah-marah karna mengidap hipertesi,
tukul memiliki kemampuan melawak yang dikagumi, karna memiliki raut wajah yang
lucu.
d) Watak atau
karakter
Sikap, sifat, dan tempramental adalah termasuk
karakter. Jadi ketiganya merupakan komponen-komponen watak atau karakter.
Sedangkan yang dimaksud dengan watak itu sendiri adalah merupakan aspek saja
dari suatu keseluruhan pribadiseseorang atau personality seseorang. Watak atau karakter lebih lebih ditekankan
dalam hubunganya dengan moral dan norma-norma etis dapi pada dengan aspek-aspek
kepribadian lainya
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kepribadian
adalah organisasi dinamis didalam individu yang terdiri dari sistem-sistem
psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Kepribadian mlebih bersifat jiwa
dari pada fisik.
Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan
persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude.
Attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu
kecenderungan untuk bereaksi terhadap suatu perangsang atau situasi yang
dihadapi. Menurut kamus bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwodarminto pengertian
sikap adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan berdasarkan norma-norma
yang ada di masyarakat dan biasanya norma agama.
Sifat adalah kakteristik pesikologis yang berasal dari dalam diri seseorang
atau juga rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda yang terlihat secara
lahiriyah. Sifat adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh, sikap, adat istiadat, nilai, emosi, etika, dan kekuasaan.
temperamental sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu
kebiasaan atau sikap seseorang yang memiliki kecenderungan keras, mudah marah,
mudah emosi, dan tidak melihat situasi yang ada, seringnya orang tersebut
sensitif. Temperamental juga biasa disebut seseorang atau sesuatu yang rentan
terhadap perubahan seketika, dan dapat bereaksi secara liar.
Watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi perilaku, watak sendiri
adalah bawaan dari lahir. Watak sendiri bisa didik dan ubah, watak dan
kepribadian adalah sama dari segi pengertian tapi dipandang beda jika kita
hendak menilai seseorang, jika akan dinilai dari norma maka yang dipakai adalah
watak namun jika ingin menggambarkan keadaan seseorang maka lihatlah
kepribadian sehari harinya.
.
B. Saran
Sebaiknya kepada para pembaca
memahami isi makalah tersebut, sehingga para pembaca dapat mengerti apa isi
makalah tersebut, tapi tidak hanya mengerti akan isi makalah ini tetapi pembaca
juga akan mendapatkan suatu ilmu yang sangat bermanfaat yang nantinya dapat
digunakan dalam proses balajar mengajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Alwisol,
2011. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi.
Malang: UMM Press.
Atkinson, dkk., 1999. Pengantar Psikologi Jilid 2. Edisi 8. Alih
bahasa: Nurjanah, T. & Dharma, A. Jakarta: Erlangga.
Berndt, J.,
2002. Friendship Quality And Social Development. Jurnal. No. 1, Vol. 7-10.
Suryabrata,
S., 2003. Psikologi kepribadian. Jakarta: Rajawali press.
REGION
Volume I. No. 3. September 2009 Dr. Yayat Suharyat, M.Pd.
Komentar
Posting Komentar