Langsung ke konten utama

Pengertian prosa fiksi

Ayo Belajar Bareng Kita

Pengertian Prosa Fiksi

 Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi, teks naratif atau wacana naratif. Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal ini disebabkan fiksi merupakan teks naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran. Karya fiksi menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan/khayalan, sesuatu yang tidak ada dan sesuatu yang tidak terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya 

Dalam perkembangannya, tipe-tipe fiksi menurut Robert Stanton dalam bukunya Teori Fiksi yang diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad (2007) mengklasifikasikan tipe fiksi sebagai berikut.


1. Romantisisme dan Realisme

Romantisme dan realism mungkin adalah dua terminologi yang paling sering digunakan dalam studi kesastraan. Dua kata ini memiliki arti yang ambigu. Sebabnya, dua kata ini dapat merujuk pada dua hal yang sama sekali berbeda yaitu teknik penulisan suatu karya da pandangan filosofis. Dari sudut pandang filsafat, romantis berarti menolak yang monoton, bodoh, mapan, dan segala produk artifisial dunia modern. Eskapisme romantis memiliki tujuan akhir yaitu mencari dan menciptakan jenis dunia baru yang mengagungkan alam, emosi, dan individualisme (Stanton, 2007: 116).

2. Fiksi Gotik

Satu dari sekian banyak fiksi yaitu fiksi gotik atau biasa juga disebut dengan fiksi horor. Adanya uji adrenalin lebih banyak ditekankan dengan penyelesaian atau penemuan titik fokus penceritaan yang menegangkan dan membawa pembaca untuk larut dalam kondisi fiktif yang disajikan. 

3. Naturalisme

Robert Stanton berpendapat bahwa salah satu bentuk realisme yang masyur pada akhir abad ke-19 adalah naturalisme. Melalui pola pikir dan ketertataan imajinasi serta kemauan untuk bereksplorasi, para pengarang naturalis menyadari perlunya inovasi dalam menjembatani sains dengan dunia sastra. Akurasi sains itu sendiri juga diharapkan mampu membuka cakrawala kepengarangan dengan tema yang menarik jika dikolaborasikan dengan fiksi. 

4. Fiksi Proletarian

Genre fiksi ini lahir karena adanya kritik dan protes sosial pascapengamatan adanya ketimpangan sosial pada realita kehidupan. Fiksi proletar berusaha memotret ketidakadilan (yang berlangsung sementara) secara lebih spesifik. Fiksi-fiksi jenis ini tampak seperti sedang meralat sejarah dan menawarkan suatu solusi atas ketidakadilan yang sedang berlangsung (solusi yang paling kerap muncul berwujud sosialisme). Oleh karena itu, fiksi proletarian tidak mewarisi karakter deterministik dan pesimistik milik naturalisme

5. Satir

Satir adalah karikatur versi sastra karena cenderung melebih-lebihkan, cerdas, sekaliagus ironis. Satir mengekspos absurditas manusia ataupun intuisi, membongkar kesenjangan antara topeng dan wajah yang sebenarnya. Di luar sisi humoris yang identik dengannya, satir juga dapat bermaksud serrius sehingga sering disebut ―vitriolist‖, ―pahit‖, atau sardonis‖

Komentar