Langsung ke konten utama

Strategi Pembelajaran

Strategi Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang

Setiap guru menggambarkan gaya mengajar yang bervariasi dan dilakukan dengan khas oleh masing-masing guru di kelasnya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mulai dari perpaduan metode yang dilakukan, teknik dan taktik yang dilakukan berbeda-beda tapi dengan tujuan yang sama yaitu untuk mencapai tujuan belajar. Ketika hal itu dilakukan oleh guru dalam kelasnya, pada saat itu seorang guru sedang menerapkan sebuah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan pembelajaran (Majid, 2013: 7). Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasai (Uno, 2011: 2). Selain itu, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Hernawan, dkk 2007: 112). Dengan demikian penggunaan strategi pembelajaran yang dilakukan guru dalam kelasnya dapat membantu memudahkan siswa dalam menerima dan memahami sehingga tujuan pembelajaran yang telah disepakati bersama dapat tercapai, dan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai strategi pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan di kelasnya.

Dalam interaksi kegiatan pembelajaran di kelas, baik pengajar maupun peserta didik mempunyai perana yang sangat penting. Perbedaanya terletak pada fungsi dan peranannya masing-masing. Pengajar tentu saj harus mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu dibandingkdn peserta didiknya, yang akan digunakan untuk membelajarkan peserta didik. Untuk itu, peranan pengajar dalam kegiatan pembelajaran ialah berusaha secara terus-menerus untuk membantu pserta didik membangun potensi-potensi yang dimilikinya. Pengajar harus memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam memilih dan menentukan strategi pembelajaran diperlukan pendekatan tertentu. Pendekatan merupakan sudut pandang atau titik tolak untuk memahami seluruh persoalan dalam proses pembelajaran. Sudut pandang menggambarkan cara berfikir dan sikap seorang pengajar dalam menjalankan tugasnya.


Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya yakni sebagai berikut:

Bagaimana strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung?

Bagaimana strategi pembelajaran Interaktif?

Bagaimana strategi pembelajaran Eksperimen?

Bagaimana strategi pembelajaran Mandiri?


Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari rumusan masalahnya sebagai berikut:

Untuk mengetahui strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung.

Untuk mengetahui strategi pembelajaran Interaktif.

Untuk mengetahui strategi pembelajaran Eksperimen.

Untuk mengetahui strategi pembelajaran Mandiri.




BAB II

PEMBAHASAN


Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung

Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. Merupakan strategi pembelajaran yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode ceramah, pertanyaan dedaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. 

Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran yang lain.

Strategi pembelajaran tak langsung

Merupakan strategi pembelajaran yang memperlihatkan betuk

keterlibatan siswa yang paling tinggi karena fungsi guru disini

hanyalah sebagai fasilitator, siswa lebih banyak belajar melalui

observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi data, dan

pembentukan hipotesis. Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun dua strategi tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser dari seorang penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.

Kelebihan dari strategi ini antara lain:

 Mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik,  Menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah, Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain, Pemahaman yang lebih baik, Mengekspresikan pemahaman. Sedangkan kekurangan dari pembelajaran ini adalah memerlukan waktu panjang, outcome sulit diprediksi. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu mengingat materi dengan cepat.


Strategi pembelajaran interaktif 

Strategi pembelajaran interaktif merujuk pada bentuk diskusi dan

saling berbagi di antara siswa. Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan.

Majid, (Renny dalam Nurhasanah 2013: 91.92) memaparkan

kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran interaktif adalah:

- siswa diberikan lebih banyak kesempatan untuk melibatkan keingintahuannya pada objek yang dipelajari, melatih siswa mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh guru, memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi, guru menjadi fasilitator, motivator, dan perancang aktivitas belajar, menempatkan siswa sebagai objek pembelajaran yang aktif dan, hasil belajar lebih bermakna. Sedangkan kekurangan dari strategi pembelajaran interaktif ini ialah: sangat tergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok, sangat tergantung pada kecakapan guru dalam mengelola kelas. 


Strategi pembelajaran eksperimen

Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

Kelebihan metode eksperimen : (a) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. (b) dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. (c) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

Kekurangan metode eksperimen : (a) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi. (b) metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal. (c) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. (d) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian. Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.

Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran.

Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng (2003:82) meliputi tahap-tahap sebagai berikut : (1) percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari. (2) pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. (3) hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. (4) verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya. (5) aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari. (6) evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.

Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.



Strategi pembelajaran mandiri

Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.

Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggunggjawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta MI belum dewasa, sehingga sulit menggunakan pembelajaran mandiri. 


Baca juga: TATA BAHASA DARI SUDUT PANDANG PSIKOLINGUISTIK


BAB III

PENUTUP


Simpulan

Yang dibahas dalam pemaparan di atas memang ada beberaps sub yang kami jelaskan, yakni sebagai berikut: Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung, (1) Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. (2) Strategi pembelajaran tak langsung merupakan strategi pembelajaran yang memperlihatkan betuk keterlibatan siswa yang paling tinggi karena fungsi guru disini hanyalah sebagai fasilitator, siswa lebih banyak belajar melalui observasi. (3) Strategi pembelajaran interaktif merujuk pada bentuk diskusi dan saling berbagi di antara siswa. Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. (4) Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, (5) Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. 


Saran

Saran untuk peneliti yang lain, sebaiknya kepada para pembaca dan peneliti yang akan melakukan penelitian perihal ini memahami kajian teori terlebih dahulu, sehingga para pembaca dapat mengerti apa isi makalah tapi tidak hanya mengerti akan isi makalah ini saja pembaca juga akan mendapatkan suatu ilmu yang sangat bermanfaat untuk meneliti dengan lebih baik lagi. Sehingga akan menjadikan penelitian ini lebih dari penelitian sebelumnya.

Komentar